DISDIKBUD – Melihat angka perundungan atau bullying di pendidikan sekolah, Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang menyelenggarakan Seminar Peran Ibu dalam Mendidik Anak, Menyikapi Merebaknya Bullying & Perundungan di Sekolah.
Acara yang digelar di Aula 1 tersebut di hadiri langsung oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Disdikbud Kabupaten Jombang Siska Utami Senen, Wakil Ketua DWP Dian Yunitasari Agus, Sekretaris DWP Binti Rohmatin Yoni dan Ketua DWP SMP Negeri beserta Guru BK, DWP Wilker Pendidikan Kecamatan beserta Guru SD/TK dan Ketua DWP SKB, dengan mengusung tema “Peran Ibu dalam Mendidik Anak, Menyikapi Merebaknya Bullying dan Perundungan di Sekolah” pada Jum’at (20/10/23) pagi.

Untuk meminimalisir kasus bullying, tentunya akan banyak pihak yang terlibat, dan salah satu elemen yang memiliki peran yang cukup penting dalam hal ini adalah bagaimana peran orang tua. Orang tua juga harus ikut andil dalam berperan melindungi anaknya supaya tidak menjadi korban perundungan.
Pada kesempatan itu, Sholahuddin selaku narasumber pada seminar menyampaikan beberapa pesan terkait peran Ibu dalam menindak kasus bullying.
“Kedudukan Ibu adalah kedudukan yang istimewa, ibu adalah segalanya bagi seorang anak, Ibu adalah guru (Pendidik dan Pengajar) pertama bagi anak-anaknya,” ungkap beliau.

Sholahuddin juga menegaskan kepada para audiens, bahwa penyebab kasus bullying bisa disebabkan oleh faktor internal. Dimana pola pengasuh orang tua ketika dirumah yang menyebabkan gangguan emosi yang dihadapi oleh seorang anak.
“Pola asuh dirumah, terkadang orang tua tidak tahu apa yang di inginkan oleh seorang anak, dan jika muncul kepercayaan diri dari anak yang rendah, sebagai orang tua tidak boleh langsung menjudge seorang anak, karena hal tersebut bisa merusak mental seorang anak,” terang beliau.
Dalam hal lain, Sholahuddin juga menyebutkan bahwa kasus bullying bisa disebabkan oleh faktor eksternal. Seperti pengaruh lingkungan, serta acara-acara televisi atau media sosial lainnya yang menampilkan acara yang kurang mendidik yang dapat memicu terjadinya bullying.Namun, sebagai orang tua tidak bisa mengendalikan bagaimana keadaan diluar lingkungan, yang bisa orang tua kendalikan adalah sikap dari seorang anak itu sendiri. Lalu, Sholahuddin mempertegas melalui maqolah :
“Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia akan belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Maka, besarkanlah anak dengan pujian, maka ia akan belajar menghargai, dan besarkanlah seorang anak dengan sebaik-baiknya perlakuan, maka ia akan belajar keadilan”.
Seorang anak adalah peniru yang handal. Maka dari itu, jika sedang terjadi problematika dalam sebuah rumah tangga. Jangan sekali-kali orang tua melihatkan di depan anak-anak. Jika seorang anak suka membully, itu dikarenakan sering melihat orang tuanya melakukan hal-hal yang serupa.
“Kasus seperti ini tidak bisa diselesaikan melalui orang per-orang, namun bisa kita selesaikan dengan sama-sama bergandengan tangan,” tutup beliau.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Disdikbud Kabupaten Jombang Siska Utami Senen turut menyampaikan pujian atas terselenggaranya seminar ini.
“Alhamdulillah, saya sangat mengapresiasi atas materi yang sudah disampaikan. Sengaja mengangkat tema ini, dikarenakan saat ini sangat maraknya kasus bullying. Karena banyak kasus bullying yang sudah mulai muncul. Itu kasus lama tapi baru ter-up saat ini,” ungkapnya.
Jadi pesan beliau, disinilah peran kita sebagai seorang ibu, tujuan kegiatan ini adalah untuk membangkitkan kembali, membuka kembali para ibu-ibu khususnya, agar nanti bisa disebarluaskan ilmu yang sudah didapat, dan minimal tidak akan muncul lagi permasalahan yang baru. A’am – DIKBUD
